aku memilih maka aku hidup

Aku memilih maka aku hidup

Aku memilih maka aku hidup. Hidup adalah soal pilihan. Setiap pilihan yang kita ambil akan berpengaruh pada kehidupan kita di masa depan. Pilihan itu tentunya akan berpengaruh besar pada diri sendiri, bahkan orang lain.

Pekerjaan apa yang kita pilih? Dengan siapa kita menikah? Dengan siapa kita berteman? Dimana kita tinggal? Apa yang kita lakukan hari ini? Semua pilihan memiliki konsekuensi. Satu pilihan yang paling penting ialah, “Akan menjadi siapakah kita?”

Baca juga tentang:

Dalam menjalani kehidupan kita harus berhati-hati memilih ucapan. Ucapan secara tidak langsung adalah doa. Ketika terlalu banyak mengucapkan hal negatif, perkataan yang pesimis, keraguan, dan sebagainya. Itulah yang nantinya akan kita temui. Sebaliknya, semakin banyak kita mengucapkan kata positif maka akan semakin positif pula hasilnya.

burung dan semut
Burung dan semut

Setiap langkah diawali dari sebuah pemikiran. Maka dari awal kita harus sudah memilih pikiran seperti apa. Karena setiap pikiran akan berbuah pada aksi yang disebut dengan perbuatan. Pilihan pikiran akan membuahkan pada sebuah kesempatan. Kesempatan yang kadang kita pikir akan pernah ada atau tidak.

Setiap aksi pasti akan berbuah reaksi. Ada sebab maka ada akibat. Itulah hukum fisikanya. Maka setiap hal yang menimpa diri kita harus kita hadapi dengan respon yang tepat. Kita harus memilih respon tersebut. Perjalanan hidup tidak pernah selalu mulus. Hambatan, rintangan, kepahitan selalu menghinggapi kita setiap hari. Dibalik semuanya, kita memiliki pilihan untuk merespon semua yang menimpa kita.

Semua yang terjadi memang merupakan kehendak Tuhan. Kita tidak bisa bernegoisasi dengan-Nya. Bisa sih, lewat doa. Namun keputusan-Nya sangatlah mutlak. Kita tidak bisa memilih untuk terlahir sebagai orang kaya atau miskin, terlahir sebagai orang Eropa atau Asia, atau terlahir sebagai pria atau wanita.

Kita mungkin tidak bisa mengendalikan hal apa yang menimpa diri kita, namun kita bisa memilih mengendalikan pikiran yang akhirnya membentuk sikap kita.

*Dari Anne Ahira newsletter dengan beberapa tambahan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *