Apakah kamu mau membaca tulisanku?

Rabu, 14 November 2012, hujan mengguyur Yogyakarta. Deras mengguyur, basah seketika tanah Mataram ini. Saya masih termangu di depan laptop, menulis sesuatu. Ya saya hanya menulis. Tak tahu menulis apa. Hanya menulis. Mengikuti aliran hati.

Menulis bagi saya adalah panggilan hati. Menulis blog apalagi. Mungkin pada awalnya kita menargetkan akan menulis setiap sehari sekali, 3 hari sekali atau seminggu sekali. Tapi lama-lama kok malas juga ya untuk menghasilkan tulisan. Tapi kenapa seorang Raditya Dika tidak pernah bosan menulis ya? Apalagi seorang Andrea Hirata yang menulis buku sampai caturlogi gitu. Wahh… kenapa otak mereka tetap bisa menari dan menghasilkan cerita. 

Akhirnya hujan pun berhenti, menyisakan gerimis. Saya pun masih malas untuk menulis. Hanya sepenggal kalimat ini yang saya hasilkan hari ini. 

Apakah kamu mau membaca tulisanku?

0 thoughts on “Apakah kamu mau membaca tulisanku?

  1. ya saya membaca tulisan anda, sama seperti anda di sini pun hujan gerimis masih mengguyur selokan mataram dan sekitarnya, dengan perut kosong saya menunggu dengan sabar kapan gerimis ini reda agar perut ini bisa terisi setidaknya dengan makanan yang ada di warung sebelah kosan saya. cepatlah berhenti hujan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *