Belajar Istiqomah dari Iblis, Setan, dan Semacamnya

Sudah ribuan tahun –menurut perhitungan manusia, iblis menolak bersujud pada Adam. Dari beberapa bahabin bacaan, saya mengetahui bahwa alasan penolakan untuk bersujud adalah karena kesombongan iblis. Tentunya sifat ‘sombong’ ini muncul karena adanya alasan. Entah itu karena merasa ‘lebih’ daripada yang lain, merasa lebih senior, merasa lebih tua, dan sebagainya. Sifat ini sesungguhnya juga ada dalam diri manusia, mungkin bisa kita bicarakan lagi di tulisan-tulisan berikutnya.

Yang ingin saya bicarakan kali ini adalah tentang ke-istiqomahan iblis, setan, atau berbagai macam sebutan lainnya. Sudah 2013 tahun silam –sejak dilahirkannya Nabi Isa AS, dan mungkin sudah ribuan tahun sebelumnya lagi sejak dilahirkannya Nabi Adam AS, iblis selalu berusaha menggoda manusia. Yang saya salutkan adalah, iblis tersebut tidak pernah pantang menyerah untuk membelotkan manusia dari jalan yang lurus, jalan menuju Tuhan. Iblis menghalangi manusia agar bangun kesiangan, ia memeluknya erat-erat agar Shubuhnya kesiangan, ehh.. ternyata tetap bisa bangun pagi. Tidak menyerah sampai disitu, iblis menggodanya lagi dengan air yang dingin, hujan yang deras, dan sebagainya agar manusia tidak pergi ke masjid ketika Shubuh. Sampai akhirnya manusia memulai takbirnya, iblis pun tidak menyerah, ia berdiri di sela-sela saf jamaah, membisikkan ini dan itu sehingga membuat pikiran manusia tidak konsentrasi. Bukannya mengingat Alloh, tapi manusia malah jadi mengingat, nanti mau masak apa ya setelah sholat Shubuh.

Sifat istiqomah ini seharusnya bisa ditiru oleh manusia. Agar manusia tidak gampang menyerah bila ditimpa suatu cobaan. Jangan sedikit-sedikit mengeluh, baru ditolak dosen 5 kali aja masih mencoba bilang “Tuhan tidak adil, kenapa dosen pembimbingku adalah dia”, dan berbagai keluhan lainnya. Coba tirulah iblis, apa pernah iblis mengeluh? Iblis cuma berdoa sekali saja, yang intinya meminta umur panjang dan diberi kesempatan untuk menggoda manusia. Setelah itu iblis tidak pernah berdoa lagi. Mereka bekerja keras sendiri. Tidak berdoa lagi bukan karena tidak mengakui adanya Tuhan, tapi lebih kepada bukti bahwa setelah berdoa maka harus diiringi dengan ikhtiar yang tiada henti.

Dibalik alasan Tuhan menyuruh kita memusuhi iblis dan setan, ada banyak hal yang bisa kita pelajari dari mereka. Karena sejatinya belajar memang bisa dilakukan kapanpun, dimanapun, dari siapapun. Bahkan belajar dari musuhpun sangat disarankan. Tujuannya supaya kita tahu apa yang musuh mau, sehingga kita bisa meningkatkan pertahanan.

One thought on “Belajar Istiqomah dari Iblis, Setan, dan Semacamnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *