cerita tentang korek api

Cerita Tentang Korek Api

Cerita ini adalah cerita tentang korek api. Sebuah cerita lama yang patut untuk ditulis ulang supaya banyak orang yang membacanya. Supaya banyak orang yang bisa mengambil hikmah.

Satu pohon dapat dibuat menjadi jutaan batang korek api. Tapi satu batang korek api dapat membakar jutaan pohon.

Satu pikiran negatif dapat membakar semua pikiran positif. Korek api mempunyai kepala tetapi tidak mempunyai otak. Oleh karena itu setiap kali ada gesekan kecil, sang korek api mudah sekali untuk terbakar.

Manusia juga mempunya kepala, sekaligus otak. Sudah seharusnya pikiran kita tidak perlu terbakar amarah hanya karena gesekan kecil.

burung dan semut
Burung makan semut. Ketika si burung mati, giliran ia dimakan semut

Ketika burung masih hidup, untuk bertahan hidup ia makan semut. Ketika burung mati, giliran si semut makan burung. Waktu terus berputar tanpa henti. Siklus kehidupan terus berjalan. Dalam hidup ini, jangan pernah merendahkan siapa pun. Bukan karena mereka itu siapa, tetapi lebih kepada kesadaran siapa diri kita.

Pada suatu masa kita mungkin berkuasa tapi WAKTU lebih berkuasa daripada kita. Ketika kita sedang berjaya, kita merasa banyak teman di sekeliling kita. Waktu tiba waktunya kita jatuh sakit, kita baru tahu bahwa sehat itu sangat penting, jauh melebihi HARTA. Ketika kita sudah tua, kita baru sadar bahwa masih banyak hal yang belum kita kerjakan. Dan, setelah sampai di ambang ajal, kita baru mengerti ternyata begitu banyak waktu yang terbuang sia-sia.

Hidup tidaklah lama, sudah saatnya kita bersama-sama membuat HIDUP LEBIH BERHARGA. Saling menghargai, Saling membantu dan memberi, juga  saling mendukung. Jadilah teman yg baik. Jadikan Hidup di dunia hanya tempat persinggahan. Ladang untuk beramal.

Ingatlah selalu tentang 5 Perkara Sebelum 5 Perkara.

Muda sebelum Tua.
Sehat sebelum Sakit.
Kaya sebelum Miskin.
Lapang sebelum Sempit.
Hidup sebelum Mati.

Pergunakan baik-baik waktu terbaikmu sebelum datang waktu terburukmu. Karena yang paling mahal harganya adalah waktu. Kita tidak akan pernah mampu membeli waktu yang telah berlalu.

–Cerita dari Kak Beky TDA Kampus

2 thoughts on “Cerita Tentang Korek Api

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *