Kehidupan Politik di Negara Sudan

Kehidupan politik di negara Sudan saat ini (2019) sedang dalam masa transisi. Transisi ini beruapa proses pergantian kekuasaan dari pemerintah lama yang dipimpin oleh Presiden Omar Bashir, yang mana sudah berkuasa kurang lebih 30 tahun. Pemerintah barunya adalah Dewan Transisi Militer (Transitional Military Council) yang merupakan pemerintahan sementara sebelum dilaksanakannya pemilu.

Baca juga >> Sejarah Bangsa Sudan

Secara resmi, seorang presiden di Sudan adalah kepala pemerintahan sekaligus kepala negara. Presiden membawahi kabinet. Selain kabinet ada juga yang namanya National Assembly, boleh dikatakan setara dengan lembaga legislatif. National Assembly Sudan beranggotakan 400 anggota: 275 anggota dipilih secara pemilu, 125 dipilih oleh pemilihan yang disebut dengan National Congress.

Negara Sudan memiliki 26 negara bagian atau wilayat. Setiap negara bagian/states dikepalai oleh seorang gubernur. Dalam masa emergensy state ini (Juli 2019), seluruh gubernur yang ada adalah dari kalangan orang militer.

Baca juga >> Kondisi Negara Sudan Saat Ini

Negara tempat saya merantau saat ini
Negara Sudan tempat saya merantau saat ini

Kepemimpinan dan Jabatan Politik

Pejabat pemerintah di Sudan kebanyakan berasal dari kalangan militer. Baik itu di tingkat nasional atau lokal, gubernur ditunjuk alih-alih dipilih oleh rakyat secara langsung. Sebuah kudeta militer pada tahun 1989 memperkuat jarak antara pemerintah dan penduduk.

Baca juga >> Kehidupan Bermasyarakat di Sudan

Semua partai politik dilarang oleh pemerintah militer. Konstitusi baru melegalkan organisasi dan partai baru diijinkan untuk berdiri. Organisasi politik paling kuat adalah NIF, yang memiliki andil kuat dalam operasi pemerintah. Di selatan, SPLA adalah organisasi politik / militer yang paling terlihat, dengan tujuan penentuan nasib sendiri untuk wilayah tersebut.

Ilustrasi tentara South Sudan
Ilustrasi tentara South Sudan

Permasalahan Sosial di Sudan

Di Sudan berlaku dua sistem hukum, pengadilan sipil dan pengadilan agama. Sebelumnya, hanya Muslim yang tunduk pada keputusan agama, tetapi pemerintah Omar al-Bashir memaksa semua warga negara untuk menjalankan hukum syariah atau hukum Islam.

Ketidakstabilan politik telah menghasilkan tingkat kejahatan yang tinggi. Kejahatan yang paling umum terkait dengan perang saudara yang terus berlangsung di negara ini. Baik itu di Darfur, Kassala, bahkan hingga ke perbatasan daerah dengan Sudan Selatan.

Keadaan Kota Khartoum
Keadaan Kota Khartoum

Aktifitas Militer

Beberapa literatur di media internet menyebutkan bahwa militer Sudan terdiri dari 92.000 tentara: Angkatan Darat 90.000, Angkatan Laut 1.700, dan Angkatan Udara 300.

Di Sudan juga berlaku yang namanya wajib militer atau social service. Usia yang dikenakan untuk social service adalah 18 tahun. Sebuah rancangan undang-undang disahkan pada tahun 1990 untuk menambah tentara di kalangan pemerintahan untuk melawan pemberontak yang semakin banyak. Diperkirakan bahwa Sudan membelanjakan 7,2 persen dari GNP-nya untuk biaya militer. Pemerintah Sudan memperkirakan bahwa perang saudara merugikan negara satu juta dolar per hari.

Protester menduduki markas militer
Protester menduduki markas militer pada Juni 2019

Program Kesejahteraan Sosial

Pemerintah mendukung program kesehatan dan kesejahteraan di masyarakat. Inisiatif kesehatan berkonsentrasi terutama pada pengobatan dan pencegahan.

Berbagai organisasi internasional telah berperan dalam membantu Sudan menangani masalah ekonomi dan masalah sosial yang cukup serius. Beberapa organisasi yang ada di Sudan antara lain: World Food Program (WFP), Save the Children Fund, Oxford Committee for Famine Relief, dan Doctors without Borders . Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah berperan dalam menghilangkan cacar dan penyakit lainnya di Sudan.

Keadaan di luar kota Khartoum

Pelayanan Kesehatan dan Pengobatan

Pelayanan kesehatan di Sudan dijamin oleh pemerintah. Mereka mendapatkan jaminan kesehatan dari negara. Namun karena terbatasnya rumah sakit, dokter dan perawat, maka hanya sedikit orang yang mampu mengakses fasilitas ini.

Masalah lainnya yaitu fokus pembangunan berada di ibukota. Khartoum memiliki banyak rumah sakit, baik milik pemerintah maupun yang dikelola oleh swasta. Sementara di kota lain jumlah rumah sakit amat terbatas.

Penyakit malnutrisi masih sering ditemui di Sudan pada tahun 2019 ini. Orang jadi rentan sakit karena mengonsumsi makanan yang rendah gizi. Orang Sudan biasanya makan roti dan ful, ditambah dengan salad dan sedikit keju bagi orang yang berkecukupan.

Akses terhadap air bersih dan sanitasi pun masih terbatas. Terutama di pinggir kota, masih banyak rumah penduduk yang hanya beratapkan daun palem tanpa adanya toilet. Untuk mendapatkan air bersih pun mereka harus pergi ke tempat terdekat dan mengambil air dengan menggunakan jerigen.

Ilustrasi warga yang sakit

Malaria, disentri, hepatitis, dan bilharizia tersebar luas, terutama di daerah miskin dan perdesaan. Bilharzia ditularkan dengan cara mandi di air yang terinfeksi dengan larva bilharzia. Penyakit ini menyebabkan kelelahan dan kerusakan hati, tetapi begitu terdeteksi dapat diobati. Schistosomiasis (demam siput) dan trypanosomiasis (penyakit tidur) mempengaruhi sejumlah besar orang di selatan. Penyakit lain termasuk campak, batuk rejan, sifilis, dan gonore juga masih bisa ditemui.

AIDS adalah masalah yang berkembang di Sudan, khususnya di Sudan Selatan, dekat perbatasan dengan Uganda dan Republik Demokratik Kongo. Khartoum juga memiliki tingkat infeksi yang tinggi, sebagian disebabkan perpindahan penduduk dari selatan.

Penyebaran penyakit ini diperburuk oleh petugas kesehatan yang tidak memiliki informasi yang cukup tentang penularan penyakit. Mereka tidak tahu bahwa penularan bisa melalui jarum suntik dan darah yang terinfeksi. Pemerintah saat ini tidak memiliki kebijakan untuk menangani masalah tersebut.

Penyakit ini akan muncul lebih banyak ketika musim hujan mulai tiba. Lalat muncul dimana-mana, menyebarkan bakteri dan larva penyakit. Belum lagi kalau sungai Nil sedang meluap, air bersih sukar didapat, maka penyakit akan mudah sekali menyebar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *