Ka'bah di Mekkah

Pengalaman Umroh Backpacker dari Sudan

Pengalaman umroh backpacker dari Sudan adalah pengalaman perjalanan saya bersama istri ketika menjalani Umroh dari Sudan. Saya ingin sekedar sharing di sini, terutama bagi teman-teman yang ingin melaksanakan ibadah Umroh secara backpacker. Meskipun backpacker, kita tetap bisa khusyuk beribadah dan tentu saja dengan budget yang cukup irit.

Ada beberapa poin yang ingin saya sampaikan dalam cerita pengalaman umroh backpacker ini. Umroh adalah ibadah yang tidak main-main. Semua harus dipersiapkan dengan baik. Jangan sampai nanti getun di akhir.

Berjalan kaki dari penginapan menuju ke Baitullah
Berjalan kaki dari penginapan menuju ke Baitullah

Mengurus Tiket

Tiket menuju ke Jeddah saya beli dari teman mahasiswa di Khartoum. Saya jelaskan di awal bahwa saya ingin melaksanakan Umroh backpacker dari Sudan. Jadi saya minta tolong untuk dicarikan tiket dengan jadwal yang pas sesuai hari cuti saya dengan harga yang terjangkau.

Pada akhirnya ditentukan lah tanggal umroh tersebut. Awalnya tiket diatur untuk keberangkatan pada akhir Oktober 2018, namun karena visa Umrohnya telat keluar, maka diundur jadi akhir November 2018. Karena tiket sudah keburu dipesan –mengurus visa dibutuhkan tiket, karena pengurusan visa mundur maka tiket harus diundur.

Pastikan bahwa kamu memiliki spare waktu antara kapan visa akan selesai dengan tiket keberangkatan kamu. Misalkan kamu pesan tiket untuk tanggal keberangkatan 1 April 2019. Nah mulai akhir Februari atau maksimal minggu pertama Maret visa kamu harus sudah selesai. Ini memberikan kelonggaran waktu kepada kamu supaya kalau ada masalah ketika mengurus visa umroh, tiket kamu tidak perlu diundur.

Masa berlaku visa umroh adalah 1 bulan setelah diterima. Jadi kalau kamu terima visa pada tanggal 1 Maret, artinya visa tersebut bisa kamu pakai 1 bulan ke depan. Maksimal 1 April kamu harus sudah berada di Saudi Arabia. Periode tinggalnya sendiri berlaku selama 30 hari. Kamu bisa berada di Saudi Arabia selama 30 hari. Kamu bisa bolak-balik Mekkah-Madinah semau kamu. Ziarah ke tempat-tempat bersejarah di Saudi Arabia selama 30 hari tersebut.

Jadi harus diperhatikan betul kapan tiket harus dipesan dan kira-kira kapan visa bisa selesai. Pengalaman umroh backpacker ini memberikan saya banyak pelajaran. Buat rencana sematang mungkin.

Bersiap terbang menggunakan Saudia Airlines
Bersiap terbang menggunakan Saudia Airlines

Visa Umroh

Pengurusan visa Umroh dari Sudan dibantu oleh pihak mahasiswa yang sekaligus juga menjual tiket. Visa umroh saya ini diurus di Indonesia. Artinya paspor saya dikirim ke Indonesia dan diurus di sana. Ya mau tak mau harus pakai jasa calo. Biaya yang saya keluarkan sebesar 200 dollar per orang. Berdua dengan istri jadi 400 dollar. Sudah termasuk biaya visa dan ongkos calo. Sudah termasuk ongkos pengiriman paspor dari Khartoum-Jakarta, bolak-balik.

Saya baru saja dapat kabar kalau sekarang pengurusan visa umroh harus datang langsung untuk perekaman data biometrik. Jadi si calon jamaah harus datang sendiri ke kantor perwakilan di Indonesia, untuk melakukan perekaman data. Jadi, sekarang tidak bisa lagi, kamu berada di luar negeri dan paspor kamu dikirim ke Indonesia untuk perekaman biometrik. Mau tak mau kamu harus pulang ke Indonesia.

Waktu saya umroh kemarin saya tidak melakukan perekaman data biometrik. Jadi waktu saya masuk ke bagian imigrasi di bandara Jeddah, data sidik jari direkam di sana. Visa di-scan lalu dilanjutkan dengan perekaman data sidik jari. Perekaman selesai, saya keluar dari bandara dan mencari kendaraan selanjutnya untuk menuju kota suci Mekkah.

Penginapan di Mekkah

Saya memiliki saudara, lebih tepatnya Bu Lik yang bekerja di Mekkah. Dari beliaulah saya mendapatkan informasi mengenai penginapan ini.

Tempat saya menginap selama umroh backpaker dari Sudan ini berada (+/-) 10 menit dari Masjidil Haram. Jadi memang dekat sekali lokasinya dengan Masjidil Haram. Tinggal jalan kaki saja tanpa perlu naik taksi. Penginapannya dekat sekali dengan Masjid Jin. Ya, betul. Namanya Masjid Jin. Tanya saja ke orang lokal di Mekkah dimana masjid ini berada.

Lokasi penginapan cuma berjarak 10 menit dari Masjidil Haram
Lokasi penginapan cuma berjarak 10 menit dari Masjidil Haram

Untuk biaya penginapan yang saya tempati boleh dibilang sangat terjangkau. Harganya 100 riyal per malam untuk 2 orang. Artinya 50 riyal per orang per malam. Saya menginap selama 2 malam, jadi total saya menghabiskan 200 riyal saja untuk penginapan.

Kenapa bisa murah?

Bulan November adalah salah satu waktu yang boleh dibilang cukup sepi, namun juga tidak terlalu ramai, untuk melakukan umroh backpacker dari sudan. Jadi banyak hotel dan penginapan yang kosong.

Fasilitas yang ada di penginapan ini sederhana jadi ya wajar saja jadi murah. Satu kamar dengan isi 4 ranjang –artinya kalau kamu rombongan kamu bisa menempati kamar ini bersama-sama. Satu kamar mandi, dan satu ruang tamu dengan sofanya.

Kalau kamu mau, kamu boleh chat saya atau kirim email ke saya. Nanti saya kenalkan ke Bu Lik saya di Mekkah. Insya allah Bu Lik saya amanah. Biar dicarikan penginapan yang murah namun tetap nyaman.

Toh di kota Mekkah tidur bukanlah tujuan utama. Kita akan lebih senang berlama-lama di Masjidil Haram. Pulang ke penginapan paling cuma untuk mandi dan tidur sebentar. Begitu badan sudah segar, biasanya kita ingin segara berangkat lagi ke Masjidil Haram.

Fasilitas penginapan - Tempat tidur
Fasilitas penginapan – Tempat tidur
Fasilitas penginapan - AC dan kipas angin
Fasilitas penginapan – AC dan kipas angin

Vaksinasi Meningitis

Pastikan kamu melakukan vaksin meningitis sebelum berangkat umroh. Saya melakukan vaksin ini di bandara Khartoum. Saya bayar 75 pound untuk 1 orang. Saya disuntik namun istri saya tidak disuntik karena sedang hamil.

Di Indonesia, vaksin meningitis hukumnya wajib sebelum berangkat umroh. Namun pengalaman umroh backpacker dari Sudan ini beda. Saya malah ditawari oleh petugas kesehatannya, mau disuntik atau tidak. Jadi memang ditawarkan untuk memilih. Saya bilang mau. Toh sudah bayar juga kan.

Kartu kuning vaksin Meningitis
Kartu kuning vaksin Meningitis

Transportasi Selama di Saudi Arabia

Transportasi selama umroh backpacker dari Sudan boleh dibilang cukup mudah. Alhamdulillah. Saya naik taksi dari bandara Jeddah menuju daerah Sarafiah, ke rumah teman saya, Sansan namanya. Di sana saya menitipkan beberapa koper yang memang saya terlalu berat kalau saya bawa ke Mekkah. Saya membawa pakaian secukupnya saja untuk ibadah umroh. Saya mengeluarkan biaya 70 riyal dari bandara Jeddah menuju daerah Sarafiah.

Dari kota Jeddah menuju kota Mekkah saya naik angkutan umum, sejenis mobil Elf. Ongkos naiknya sebesar 10 riyal per orang. Kurang lebih selama 3 jam perjalanan. Saya berangkat habis Subuh sekitar pukul 05.00 dan sampai di kota Mekkah pukul 08.00 pagi. Cukup cepat bukan? Saya berangkat dengan rombongan dari Jeddah yang juga akan berangkat umroh.

Kalau memang terpaksa naik taksi, harus diperhatikan betul sopirnya siapa. Kita memang tidak diperbolehkan berburuk sangka pada orang lain, tapi waspada itu wajib. Meskipun Mekkah itu kota suci, tetap saja ada orang-orang yang berniat jahat di sana. Jadi kamu harus hati-hati ketika mencari taksi.

Cari oleh-oleh di Mekkah

Oleh-oleh yang paling banyak dicari oleh jamaah umroh biasanya adalah kurma, kacang, cokelat, pakaian busana muslim, peci, tasbih, dll. Kalau air zamzam jangan ditanya. Semua orang menantikannya.

Saya sendiri mencari oleh-oleh kurma di sebuah komplek toko yang ada di Mekkah. Komplek toko ini ada di sebarang bukit dari Masjidil Haram. Karena ditemani saudara saya, saya kesana tidak bingung.

Tempat berbelanja oleh-oleh di Mekkah
Tempat berbelanja oleh-oleh di Mekkah

Tips Lain Selama Umroh Backpacker

Beberapa tips yang perlu teman-teman perhatikan ketika melakukan umroh backpacker diantaranya:

  1. Siapkan pakaian umroh dari tempat kamu berangkat. Saya menyiapkan pakaian umroh saya dari Khartoum. Saya beli dari Souq Arabi. Untuk tas selempang sebagai tempat uang dan telepon genggam saya pinjam dari teman. Bawa tas sekecil mungkin, yang penting muat untuk menyimpan barang-barang penting seperti uang dan telepon genggam.
  2. Ketika menukar uang dollar ke satuan riyal, minta pecahan yang kecil-kecil saja. Pecahan 5, 10, 20, atau paling besar 50. Kenapa? Untuk memudahkan kamu ketika membayar barang-barang yang nilainya relatif kecil ketika di Saudi Arabia. Perlu diketahui bahwa di negara-negara Arab, kalau membeli sesuatu dan apesnya kamu bertemu dengan penjual yang agak malas, kalau uangmu pecahan besar dan dia tidak punya kembalian, dia yang akan menyuruh kamu menukar uang. Bukannya si penjual yang mencarikannya untuk kamu. Jadi siapkan dari awal.
  3. Bawa perlengkapan kebersihan seperti sikat gigi, pasta gigi, sabun, shampo secukupnya saja. Pasta gigi tak usah yang besar-besar, sabun cukup sabun batangan yang ukuran kecil, shampo cukup yang bentuk sachet. Hemat space teman. Terutama untuk kita yang melakukan umroh dengan backpacker.
  4. Bawa catatan dan doa-doa dalam bentuk kertas kecil. Jangan di simpan di handphone. Kenapa? Lebih aman dalam catatan. Handphone beresiko sekali untuk kehabisan baterail bahkan hilang karena jatuh atau diambil orang. Bawa handphone dan powerbank tentunya akan menyita space di tas kecil kita.
  5. Kalau teman-teman punya rejeki lebih, cari tiket penerbangan ke Saudi dari jauh-jauh hari. Kalau sudah dapat dan masih ada budget lebih, sekalian jalan-jalan ke Mesir, Jordan atau Turki. Ke Mesir mungkin agak susah untuk mendapatkan visanya, paling mudah ya ke Jordan atau Turki. Dua negara itu menawarkan visa on arrival. Ke Iran atau Uzbekistan juga bisa.
    Baca juga >> Negara-negara di Timur Tengah dan Afrika Yang Bebas Visa
  6. Ketika umroh sudah selesai dan mau pulang ke Indonesia, jangan lupa mencari botol-botol kecil atau jerigen kecil lalu diisi dengan air zamzam. Air zamzam tersebut bisa kamu simpan ke dalam koper. Jangan lupa tutup botolnya dilapisi dengan sealtape transparan. Tujuannya supaya tidak bocor dan tumpah membasahi isi koper kamu. Botol-botol kecil ini akan sangat berguna karena air zamzam bisa ketika berikan ke orang-orang terdekat di keluarga atau sahabat.
  7. Setiap orang yang menunaikan ibadah umroh memang diberikan jatah untuk membawa 1 botol besar air zamzam ukuran 5 liter. Air zamzam dalam kemasan ini bisa kamu beli di bandara Jeddah. Ada outlet khusus yang menjual air zamzam dalam kemasan ini. Harga 7.5 riyal per botol. Satu orang hanya diperbolehkan membawa satu. Kalau kamu bingung mencari tokonya tinggal tanya saja ke petugas yang ada. Lokasi loket pembeliannya ada sebelah luar bandara. Pas kamu turun dari taksi atau dari mobil, biasanya kelihatan tokonya.
  8. Ada banyak sekali restoran Asia di kota Mekkah, baik itu selera Indonesia maupun Malaysia. Restoran yang saya datangi berada di bawah Zamzam Tower. Ada banyak restoran di dalam gedung tersebut. Soal makanan tidak akan menjadi banyak masalah.

    Makanan Indonesia di Mekkah
    Makanan Indonesia di Mekkah

Ada yang bilang bahwa ketika kita berada di Mekkah nanti semua kesalahan-kesalahan kita akan kelihatan semua. Dan cuma kita yang bisa merasakannya. Dosa-dosa masa lalu seperti terpantul dan kita melihat sendiri seperti apa. Kadangkala kita pun mendapatkan tulah atau karmanya di sana. Entah kena musibah lah, kehilangan ini itu, belanja kemahalan, dan lain-lain. Semua itu nikmati saja, barangkali memang karena ada banyak dosa di masa lalu yang harus kita bayar saat ini.

Jadi seperti itulah pengalaman umroh backpacker saya dari Sudan. Adakah teman-teman punya pengalaman serupa? Boleh bagi tautan ceritanya di kolom komentar. Semoga bisa membantu.

2 thoughts on “Pengalaman Umroh Backpacker dari Sudan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *