Pesan Sunan Kalijaga tentang Pacul

Image

(1)Doran (2) – (3) Pacul (4) Bawak

Wejangan atau pesan Sunan Kalijaga tentang Pacul atau Cangkul yang diberikan kepada Ki Ageng Selo menarik untuk dikaji. Wejangan yang tampaknya sederhana ini ternyata bermakna mendalam. Pacul atau cangkul merupakan senjata atau alat utama para petani di Indonesia. Senjata yang ampuh digunakan untuk mengolah tanah menjadi lahan pertanian yang siap ditanami tanaman. Baik itu tanaman pangan maupun tanaman industri. Menurut Sunan Kalijaga, pacul terdiri dari 3 (tiga) bagian:

  1. Pacul (bagian yang tajam)
    Pacul berasal dari kata “ngipat ake barang kang mecucul” atau membuang bagian yang menonjol. Arti dari kata ini sifatnya memperbaiki. Sebagai umat manusia kita harus selalu berbuat baik dan selalu memperbaiki hidup kita yang penuh salah dan dosa. Maka seperti halnya Pacul yang baik, yang kuat dan tajam, kita juga harus mempunyai iman dan pikiran yang tajam untuk berbuat kebaikan.
  2. Bawak (lingkaran, tempat batang Doran atau tempat gagang pacul)
    Bawak berasal dari kata “obahing awak” atau bergeraknya tubuh. Maksudnya sebagai seseorang yang hidup, kita wajib untuk selalu bergerak. Dengan bergerak tubuh akan menjadi sehat. Arti luasnya adalah bahwa manusia wajib selalu berikhtiar, seperti halnya bekerja untuk memperoleh nafkah dunia, dan bergerak mengerjakan ibadah/sholat untuk memperoleh nafkah batin. Jangan hanya diam menunggu sesuatu tanpa pernah melakukan suatu usaha.
  3. Doran (batang kayu untuk pegangan)
    Doran berasal dari kata “Donga marang Pangeran” atau berdoa kepada Tuhan. Maksudnya ialah kita manusia sebagai umat-Nya harus selalu berdoa kepada Alloh, karena doa menunjukkan kita tunduk kepada-Nya. Setelah kita berusaha sekuat tenaga, maka selanjutnya adalah tugas kita untuk berdoa. Semua hal yang sudah diusahakan, diserahkan sepenuhnya kepada Sang Pangeran untuk memberikan hasilnya.

Dari ketiga bagian pacul ini, yang mana berasal dari pesan Sunan Kalijaga, dapat ditarik sebuah pelajaran bahwa hakekatnya, seorang manusia itu harus selalu memperbaiki diri, senantiasa berikhtiar, dan tidak lupa berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Ketiga hal ini inilah yang nantinya mampu menjadikan seorang manusia ini memiliki kedudukan yang baik di mata Allah SWT.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *