bahaya naik gajah

Saya Tobat. Saya Tidak Akan Pernah Naik Gajah Lagi

Sebuah tulisan dari akun instagram milik Iqbal Himawan @iqbalhimawan_ yang berbunyi: “Saya Minta Maaf. Saya bertobat. Saya nggak akan pernah naik gajah lagi, meskipun di India. Saya nggak akan bersenang-senang di atas penderitaan makhluk pintar yang punya empati ini.” membuat saya tergelitik. Saya meminta izin dari mba Marrysa Tunjung Sari selaku pemilik akun twitter @poeticpicture untuk menampilkannya ke blog saya.

saya tidak akan naik gajah lagi
“Saya tidak akan pernah naik gajah lagi”, begitu kata Iqbal Himawan

Mengapa jangan naik gajah?

Mungkin banyak yang belum tahu bahwa struktur tulang belakang gajah memiliki bentuk yang tajam dan menujam ke atas. Kemudian tulang ini dilapisi dengan daging dan kulit yang tipis. Secara lebih jelas, struktur tulang belakang gajah bisa dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar struktur tulang seekor gajah
Gambar struktur tulang seekor gajah

Gambar penampang ini menunjukkan bentuk dari tulang belakang seekor gajah. Kamu bisa lihat sendiri bagaimana bentuk tulangnya yang tajam dan mengarah ke atas. Kamu pun bisa paham bahwa menaiki punggung gajah adalah berbahaya dan menyakitkan bagi si gajah.

Carol Buckley dari ‘The Elephant Sanctuary’ di AS menjelaskan, tulang gajah sangat unik: Tulang gajah tidaklah halus dan tumpul, tetapi bentuknya seperti piringan bulat. Tulang tersebut memiliki tonjolan ke atas dan tajam yang menjulur dari tulang belakang mereka. Tonjolan tulang ini begitu rentan terhadap beban berat dan tekanan yang datang dari punggung si gajah.

Di kebun binatang, ketika seekor gajah membawa beban 4 penumpang, berat potensi penumpang sekitar 200 kg. Ditambah lagi, banyak orang yang mengantri untuk naik gajah. Hal ini tentu saja tidak memberi waktu bagi si gajah untuk beristirahat. Istilah kerja lembur bagai kuda sebenarnya sudah tidak tepat lagi. Lebih layak untuk kita sebut kerja lembur bagai gajah.

Meskipun pada bagian punggung sudah diberikan pelapis berupa kain, karung atau bahkan kursi, kondisi ini tetap menyiksa si gajah.

Cerita moral yang bisa kita petik adalah jangan sekali-kali naik gajah. Sebarkan ke saudara dan teman serta kerabat kita bagaimana tersiksanya si gajah ketika ia dinaiki pada bagian punggungya.

2 thoughts on “Saya Tobat. Saya Tidak Akan Pernah Naik Gajah Lagi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *