Tenggelam Dalam Indahnya Blue Hole Dahab

Dahab (دهب) adalah kota pantai yang berada di Semenanjung Sinai, Egypt. Berjarak 85 km dari kota Sharm El Sheikh dan 175 km dari kota Taba yang berada di utara. Dahab adalah kota pantai yang terisolasi dari daerah lain. Untuk menuju kesana kita harus melalui jalanan yang berkelok di antara perbukitan batu yang gersang. Penduduk disini kebanyakan berprofesi sebagai nelayan, penggembala kambing, dan pengelola wisata pantai.

Saya datang ke Dahab waktu liburan musim panas, tepatnya ketika libur Idul Adha. Di negara-negara timur tengah, libur Idul Adha adalah waktu yang ditunggu-tunggu. Jumlah hari liburnya biasanya melebihi jumlah hari libur Idul Fitri. Selain itu kondisi cuacanya hangat sehingga cocok untuk berlibur ke pantai. Tahun 2016 waktu itu libur Idul Adha ada jika ditotal mencapai 1 minggu. Libur selama itu saya rencanakan, dengan rombongan 4 orang, Pak Harso, Iqbal, Tyo, dan Mang Jidin. Kami berlima menyusuri Sinai, Dahab, dan Sharm Sheikh.

Lihat cerita saya tentang Sinai >> Pendakian Gunung Sinai, Perjalanan Penuh Makna

Location of Dahab is in Sinai Peninsula

Perjalanan menuju Dahab

Perjalanan menuju Dahab dengan menggunakan mobil adalah perjalanan yang panjang dan melelahkan. Tapi semua itu terbayarkan karena kita akan disuguhi dengan pemandangan yang amat indah. Bukit-bukit berbatu, padang pasir, tanaman kurma dan oasis, penduduk lokal yang ramah, dan sebagainya. Total perjalanan kurang lebih sekitar 9 jam. Kami berangkat jam 9.00 pagi dan sampai di St. Catherine pukul 15.00 WIB. Dari St. Catherine ke Dahab kurang lebih 3 jam. Jadi total sekitar 9-10 jam.

Untuk pergi menuju Dahab, kamu bisa menggunakan mobil pribadi dari Cairo. Bila menggunakan bus kamu bisa menggunakan GoBus yang memiliki pool bis di daerah Nasr City. Kamu bisa cek jadwal keberangkatan GoBus dari website ini >> Go-Bus.com

 

Check the website of Go-Bus to get special offer

 

Selain GoBus juga ada East Nile Delta dan beberapa perusahaan angkutan lain. Ambil jadwal keberangkatan malam hari, dan kamu akan sampai di Dahab pagi hari.

Bila kamu berangkat dari Sharm El Sheikh atau Saint Catherine, kamu bisa menggunakan taksi, mobil carter, atau menggunakan bus. Ada banyak pilihan. Tidak perlu ragu untuk bertanya kepada orang lokal karena mereka akan dengan senang hati membantu. Waktu itu saya pernah dari Sharm El Sheikh menuju Saint Catherine membayar 400 EGP per orang, dan harga ini pun dikenakan sama kepada penumpang yang lain, yang mana ia tujuannya adalah Sharm El Sheikh ke Nuweiba. Kalau Cuma ke Dahab, karena lebih dekat, seharusnya harga 300 EGP sudah di atas harga rata-rata.

Di dalam kota Dahab sendiri ada banyak pilihan untuk berkeliling kota. Pilihan utama biasanya taksi. Pilihan kedua adalah tuktuk dan yang ketiga adalah berjalan kaki. Tidak ada pilihan lain selain moda transportasi ini. Kalau kamu punya uang lebih kamu bisa menyewa ATV untuk berkeliling kota.

Pantai Dahab yang indah

Dahab dalam bahasa arab artinya emas. Secara harfiah memang kota ini bagaikan emas yang berkilau. Kaya akan tempat wisata nan indah dan jadi primadona turis lokal dan mancanegara. Awalnya kota ini begitu kecil. Hanya ada orang Bedouin yang bekerja sebagai nelayan dan sebagain sebagai penggembala kambing. Karena Dahab memiliki pantai yang indah, banyak orang datang dan berlibur. Lama-lama menjadi terkenal seperti sekarang.

Perjalanan kami dari St. Catherine ke kota Dahab dimulai pukul 10.00 pagi dan sampai di Dahab pada siang hari pukul 13.00 siang. Kota kecil yang berada di tepi teluk Aqabah ini cuacanya cukup hangat pada bulan September ini. Ini adalah waktu terakhir musim panas sebelum peralihan musim menuju musim dingin pada bulan November. Tidak heran banyak turis, lokal maupun mancanegara yang datang berlibur ke kota ini. Efek liburan akhir musim panas begitu terasa karena kami kesulitan mencari penginapan yang murah. Lelah mengitari kota mencari penginapan, kami memutuskan untuk makan siang terlebih dahulu. Pilihan kami menuju ke restoran yang lumayan sepi, supaya cepat dilayani yang berada di sekitar penginapan. Menu pesanan kami tentu saja makan timur tengah. Roti eish, salad, sop okra, sop kambing dan ayam goreng khas bumbu timur tengah. Perjalanan yang melelahkan dari Saint Katherine membuat kami begitu lahap dalam makan.

Selesai makan kami melanjutkan proses mencari penginapan. Untung saja Iqbal masih memiliki beberapa kenalan di Dahab. Tidak lama kawan lamanya berhasil dihubungi dan meluncurlah kami ke penginapan yang dimaksud. Tarif penginapan kami ini per malam 500 EGP dan kami memesan 2 kamar untuk berlima.

Sore hari kami berkeliling pantai. Istirahat selama 2 jam membuat badan kami fit lagi dan siap mengelilingi kota Dahab. Kota Dahab adalah kota yang berombak tenang, penuh dengan lokasi menyelam, angin sejuk, dan dipenuhi orang-orang ramah. Boleh dibilang saya jatuh cinta dengan Dahab.

Malam harinya kami makan malam di sebuah restoran, lagi-lagi di restoran kenalannya Iqbal. Keuntungan berjalan-jalan dengan mahasiswa yang terbiasa menjadi tour guide adalah ia memiliki banyak kenalan. Ditambah lagi ia fasih berbahasa arab. Kami diuntungkan karena mendapat banyak privelege berupa diskon, tempat duduk dengan pemandangan eksotis, serta pelayanan yang prima. Ada sebagian orang yang memang senang traveling sendiri ke tempat asing, tapi saya lebih memilih traveling bersama teman yang sudah pernah datang kesana. Tergantung situasi dan kondisi sebenarnya.

Di malam hari kamu bisa mencari oleh-oleh khas kota Dahab berupa kaos, kerajinan tangan, topi, gantungan kunci, stiker, dll. Kalau kamu memiliki waktu liburan yang panjang, dari Dahab ini sebenarnya kamu bisa melanjutkan jalan-jalan ke Nuweiba atau Aqabah. Banyak travel yang menawarkan tour 2 hari, 3 hari bahkan 1 minggu ke kota tersebut. Atau kalau kamu mau, kamu bisa melanjutkan perjalanan langsung menuju Petra dan Jerusalem via Jordan. Banyak travel menuju kesana.

Menyelam di Blue Hole Dahab

Pagi hari keesokan harinya kami langsung menuju lokasi menyelam yang berjarak kurang lebih 5 km dari tempat kami menginap. Pukul 6.30 kami langsung dijemput dengan menggunakan mobil jeep ala mobil India. Yang menjemput kami ini pun masih teman Iqbal. Alasan kami memulai penyelaman dari pagi hari adalah 1) lokasi masih sepi pengunjung sehingga bebas mau eksplor semua tempat, tidak perlu takut nabrak penyelam lain, 2) cuaca masih adem, tidak menyengat kulit, tidak membuat kulit gosong 3) memaksimalkan waktu sebelum kembali ke Cairo. Karena siang hari memang kami berniat kembali ke Cairo.

Blue Hole Dahab sangat terkenal karena kecantikannya. Lokasi ini begitu ramai apalagi ketika musim liburan seperti ini. Banyak rombongan bus dari Sharm datang kesini. Pilihan menyelam di pagi hari adalah yang terbaik.

Kebetulan kami tidak memiliki kamera GoPro sehingga tidak bisa mengambil foto-foto di lokasi menyelam.

Pukul 10.00 kami mentas dari penyelaman. Terpuaskan sudah melihat indahnya Blue Hole Dahab.

Blue Hole Dahab
Enjoy your time with diving in Blue Hole Dahab

Rock Climbing di Sore Hari

Perbukitan dan gurun di Sinai menawarkan pemandangan yang eksotis. Wadi Gnai adalah lokasi terdekat dari Dahab yang biasanya dipakai untuk rock climbing. Banyak pilihan travel yang bisa kamu pilih dari Dahab.

Menikmati jalan-jalan sore di Dahab
Nongkrong santai sambil minum kopi
Menikmati pemandangan laut Gulf of Aqaba
Jalan-jalan malam mencari souvenir
Toko souvenir yang menawarkan barang-barang dengan harga cukup murah
Pemandangan dari balkon hotel di pagi hari
On the way to Blue Hole Dahab
Riding a jeep
Riding a camel. I wanna try. Someday
Cafe dengan gaya timur tengah yang khas
Enjoy the time before diving
Enjoy Dahab with your closest friend

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *